Peluncuran Rudal Korea Utara - Tugas Berita

 1. Berita Lempang 
Berita langsung pada sasaran (News with strong claim of public attention). Diberikan tanpa bercampur dengan opini penulis,disiarkan cepat, batas penyiaran biasanya 24 jam, 5W1H berada di paragraf pertama.
  
Korut Luncurkan Rudal Lintasi Langit Hokkaido, Jepang Terancam
Sumber : liputan6.com

Korut luncurkan dua misil balistik, satu di antaranya meledak tak lama setelah meluncur, sedangkan satunya lagi jatuh di Perairan Jepang (BBC).                          

Liputan6.com, Tokyo - Korea Utara dilaporkan kembali meluncurkan rudal yang terbang di langit Jepang. Peristiwa ini telah dikonfirmasi Pentagon.

"Rudal yang diluncurkan Korut terbang di atas Jepang. Kami masih dalam proses menganalisis peluncuran ini," kata Juru Bicara Pentagon, Rob Manning, seperti dikutip dari CNN, Selasa (29/8/2017).

Sementara itu, Kepala Pasukan Gabungan Korea Selatan merilis pernyataan bahwa Korut menembakkan rudal tak dikenal dari sebuah wilayah di dekat Sunan, Pyongyang. Rudal tersebut melintasi arah timur laut Semenanjung Korea dan terbang di langit Jepang.

Adapun Sekretaris Kabinet Jepang, Yoshihide Suga mengatakan, peluru kendali itu melintasi Tanjung Erimo di Hokkaido dan diperkirakan jatuh di Samudra Pasifik.

Peluncuran dikabarkan terjadi pada pukul 05.57 waktu setempat.

"Kami harus sampaikan bahwa peluncuran yang dilakukan Korut pagi ini merupakan ancaman paling serius dan genting bagi kami. Karena, rudal tersebut sepertinya melewati wilayah udara kami," ujar Suga seperti dilansir NHK.

Ia menambahkan, "Ini dapat mengancam perdamaian dan keamanan di kawasan Asia Pasifik. Hal ini juga sangat berbahaya dan menjadi persoalan dalam hal keselamatan lalu lintas pesawat dan kapal. Peluncuran itu jelas-jelas melanggar resolusi PBB. Kami tidak dapat menoleransi provokasi yang dilakukan berulang kali oleh Korut".

Dalam kesempatan berbeda, PM Jepang Shinzo Abe mengatakan, "Kami akan segera mengumpulkan informasi dan menganalisisnya dan mengambil semua tindakan yang dibutuhkan untuk memastikan keselamatan masyarakat".

Rob Manning menjelaskan, Komando Pertahanan Ruang Angkasa Amerika Utara atau NORAD telah memastikan bahwa peluncuran rudal Korut tidak menimbulkan ancaman bagi Amerika Utara.

"Kami bekerja sama dengan Komando Pasifik, Komando Strategis dan NORAD, serta kami akan memberikan updatesesegera mungkin," tutur Manning.

Seorang pejabat AS mengatakan satelit mata-mata AS telah mengamati persiapan uji coba rudal balistik Korut yang kemungkinan besar berupa peluru kendali jarak menengah yang dapat mencapai Guam. Pejabat tersebut mengatakan bahwa analisis saat ini tengah berlangsung.


Peluncuran ini dilakukan hanya beberapa hari setelah Pyongyang menembakkan tiga rudal balistik jarak pendek dari provinsi Kangwon. Peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu lalu.



      2.  Berita Mendalam
Berita yang dihasilkan dari penyelidikan atau investigasi. Berita mendalam tidak ditulis berdasar pengungkapan sesuatu yang dirahasiakan, tapi mencari hubungan sesuatu sehingga pembaca memperoleh pemahaman yang jelas tentang duduk perkara


Respons Peluncuran Rudal Korut,

Korsel Jatuhkan Bom di Perbatasan

Liputan6.com, Seoul - Seoul menerapkan siaga penuh menyusul peluncuran rudal Korea Utara, Selasa 29 Agustus 2017. Misil balistik itu melewati langit Hokkaido, Jepang dan jatuh ke perairan Samudra Pasifik.

Presiden Moon Jae-in memerintahkan agar militer Korea Selatan bersiap untuk menghadapi provokasi Pyongyang. Tak hanya bersiap, Presiden Moon Jae-in memerintahkan militernya untuk menunjukkan kemampuan yang dinilai bisa membumihanguskan Korut, jika Pyongyang nekat untuk menyerang. Hal tersebut disampaikan lewat pernyataan kantor kepresidenan Cheong Wa Dae, atau nama lain dari Blue House-- tempat resmi kediaman Presiden Moon.

Pejabat Cheong Wa Dae menambahkan, perintah tersebut dikeluarkan beberapa jam setelah Pyongyang meluncurkan rudal balistik jarak menengah yang terbang di atas Jepang, menurut pejabat Cheong Wa Dae, seperti dikutip dari Yonhappada Selasa (29/8/2017)

Apa gerangan perintah yang dikeluarkan Presiden Moon Jae-in? 
Sang presiden meminta militer unjuk gigi dengan menjatuhkan delapan bom Mark 84 atau MK84 dekat perbatasan antar dua Korea di Taebaek.
Sekretaris pers Presiden Moon, Yoon Young-chan mengatakan, bom dijatuhkan oleh empat jet tempur F15K.

Sementara itu, Dewan Keamanan Nasional Korsel (NSC) mengadakan pertemuan darurat menyusul peluncuran rudal Korea Utara, yang dilakukan sesaat sebelum pukul 06.00 waktu Jepang. 

"NSC mengecam Korea Utara yang telah melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB dengan meluncurkan rudal balistik, meski sebelumnya telah menerima peringatan keras (untuk tidak melakukannya)," kata Yoon dalam sebuah konferensi pers.
Dalam percakapan telepon yang juga berlangsung tak lama setelah provokasi rudal Korea Utaraterbaru, Menteri Luar Negeri Korea Selatan Kang Kyung-wha dan koleganya dari AS, Rex Tillerson sepakat untuk meminta tambahan sanksi untuk Korut ke Dewan Keamanan PBB.

Pejabat Cheong Wa Dae juga mengatakan bahwa AS sedang mempertimbangkan untuk menggunakan kemampuan pertahanan "strategis" ke Korea Selatan tanpa merinci apa yang mungkin termasuk di dalamnya.

Korea menembakkan rudal pada pukul 05.58 waktu setempat sebelum akhirnya pecah menjadi tiga bagian dan mendarat sekitar 730 mil di lepas pantai Tanjung Erimo, Hokkaido, pada pukul 06.12, Selasa 29 Agustus 2017.


Rudal teranyar yang diluncurkan Korut lepas landas dari dekat Pyongyang dan terbang ke arah timur. "Rudal tersebut terbang setinggi 1.677 mil dan berada pada ketinggian 341 mil sebelum mendarat di laut," demikian ungkap pihak militer Korsel.
Ini merupakan kali kedua dalam empat hari terakhir Korut meluncurkan rudal. Pada Sabtu 26 Agustus lalu, negeri yang dipimpin Kim Jong-un itu diketahui menembakkan tiga rudal jarak pendek.


Tak Hanya Bom, Korsel Respons Rudal Korut dengan Uji Coba Misil


Liputan6.com, Seoul - Peluncuran rudal Korea Utara pada Selasa 29 Agustus 2017 membuat militer Korea Selatan bersiaga. Misil balistik itu terbang melintasi langit Hokkaido, Jepang dan jatuh ke perairan Samudra Pasifik.

Tak lama setelah misil diluncurkan oleh Korut, Presiden Moon Jae-in segera memerintahkan agar militer Korea Selatan bersiap dan menunjukkan kemampuan memorakporandakan Pyongyang.
Perintah itu berupa unjuk gigi militer Korea Selatan dengan menjatuhkan delapan bom Mark 84 atau MK84 dekat perbatasan antar dua Korea di Taebaek.

Dikutip dari Yonhap pada Selasa (29/8/2017), Sekretaris Pers Presiden Moon, Yoon Young-chan mengatakan, bom dijatuhkan oleh empat jet tempur F15K.
Tak hanya menjatuhkan bom di perbatasan, militer Korea Selatan juga melakukan uji coba rudal balistik. Peristiwa ini terjadi selang beberapa jam setelah Korut meluncurkan misilnya.
Misil balistik Korea Selatan memiliki kemampuan jelajah 500 kilometer dengan kekuatan hulu ledak yang lebih baik. Misil kedua mampu meluncur sepanjang 800 km.

Menurut Agency for Defense Development (ADD) misil merupakan elemen penting dari sistem tindakan pencegahan program 'Kill Chain' jika Korut menyerang. Selain itu, misil merupakan bagian dari skema Korea Massive Punishment and Retaliation (KMPR).
"Militer kami memiliki kemampuan rudal dengan tingkat presisi dan kekuatan tertinggi untuk menyerang tempat manapun di Korea Utara jika perlu," kata ADD.
Menurut militer Korsel, rudal teranyar yang diluncurkan Korut lepas landas dari dekat Pyongyang dan terbang ke arah timur. "Rudal tersebut terbang setinggi 1.677 mil dan berada pada ketinggian 341 mil sebelum mendarat di laut," demikian ungkap pihak militer Korsel.

Pejabat Korsel dan Jepang mengatakan, peluru kendali tersebut terbang di langit Pulau Hokkaido, yang terletak di utara Jepang. Ini merupakan kali pertama rudal Korut melintasi Jepang sejak 1998 dan 2009.

Rudal ini merupakan kali kedua dalam empat hari terakhir Korut meluncurkan rudal. Pada Sabtu 26 Agustus lalu, negeri pimpinan Kim Jong-un itu diketahui menembakkan tiga rudal jarak pendek.


AS Jawab Ancaman Rudal Korut dengan Uji Coba Bom Nuklir B61-12



 Liputan6.com, Washington, DC - "Bicara bukan jawabannya!" itu yang diungkapkan Presiden Donald Trump dalam akun Twitternya @realDonaldTrump pada Rabu 30 Agustus 2017.

Kata-kata tersebut disampaikan untuk merespons ketegangan di Semenanjung Korea pasca-peluncuran rudal Korut pada Selasa 29 Agustus 2017. Menurut Trump, Amerika Serikat telah bicara dengan Pyongyang selama 25 tahun dan selama itu, membayar 'uang pemerasan' kepada mereka. 



Donald Trump merespons peluncuran rudal Korea Utara lewat akun Twitternya pada Rabu 30 Agustus 2017 (@realDonaldTrump)
Kicauan Trump dikeluarkan setelah badan pelaksana rudal AS atau US Missile Defence Agency (MDA) mengumumkan keberhasilan uji coba rudal pencegat misil balistik jarak menengah. Uji coba dilaksanakan di Kauai, Hawaii. 
Itu adalah uji coba kedua yang dilakukan, bertepatan dengan eskalasi ketegangan antara Korea Utara dengan AS, setelah Kim Jong-un meluncurkan Hwasong-12 yang melewati langit Hokkaido Jepang. 

Korea Utara meluncurkan Hwasong-12 yang melewati langit Hokkaido Jepang pada 29 Agustus 2017 (KCNA)

Lewat corong media KCNA, diktaktor muda Korut bahkan mengatakan, peluncuran misil terbaru mengawali operasi militer mereka di Pasifik. Kali lain, Guam adalah targetnya. Jika itu dilakukan, niscaya perang tak terelakkan. 

Selain di Hawaii, AS juga menggelar latihan di situs anti-rudal balistik antar benua (ICBM) di Fort Greely, Alaska.

Dan, ternyata tak hanya itu. 
Pasca peluncuran rudal Korut, AS juga mengumumkan keberhasilan menguji coba sebuah 'bom gravitasi' (gravity bomb) B61-12 yang dilakukan pada 8 Agustus 2017 di Tonopah Test Range, Nevada.

B61-12 yang dijuluki "bom nuklir termahal yang pernah dibuat" -- juga yang paling bahaya --mampu menghantam target lebih tepat daripada senjata pendahulunya, B61. 
Seperti dikutip dari AP, B61-12 jauh berbeda dari senjata nonnuklir "mother of all bombs" yang pernah dijatuhkan ke markas ISIS di Afghanistan. Ukuran bom itu masih terlalu besar dan harus diangkut dengan pesawat khusus. 

Sebaliknya, ukuran B61-12 relatif kecil sehingga bisa dijatuhkan dari jet tempur kursi ganda. Namun, jangan remehkan kekuatannya. Satu bom saja mampu menciptakan bola api berdiameter 1,6 kilometer yang intensitas suhunya diklaim lima kali lipat dari matahari.

Saat uji coba, B61-12 yang tak dipasangi hulu ledak nuklir dijatuhkan dari pesawat F-15E yang bermarkas Nellis Air Force Base.
AS mengumumkan keberhasilan menguji coba sebuah 'bom gravitasi' (gravity bomb) B61-12 (Screengrab)

Badan keamanan nuklir AS, National Nuclear Security Administration (NNSA) mengatakan, tujuan uji coba adalah untuk mengevaluasi fungsi nonnuklir dan kemampuan pesawat tempur untuk mengirimkan senjata tersebut.
"Keberlanjutan program B61-12 berjalan sesuai yang dijadwalkan untuk memenuhi persyaratan keamanan nasional," kata Deputi NNSA, Phil Calbos, dalam pernyataannya, yang dikutip dari situs 9news.com.au, Rabu (30/8/2017).

Dia menambahkan, uji kualifikasi penerbangan yang realistis tersebut memvalidasi desain B61-12 dalam hal kinerja sistem.

Tak hanya itu, ditengarai ada maksud lain di balik uji coba B61-12. AS ingin mengirimkan pesan ini pada Korea Utara: bahwa teknologi senjata Pentagon lebih maju puluhan tahun dari apa yang dimiliki Pyongyang saat ini.

Uji coba tersebut menjadi bagian dari rangkaian proses, yang dijadwalkan selama tiga tahun ke depan, agar B61-12 memenuhi syarat untuk digunakan. 
Senjata baru itu dijadwalkan untuk diproduksi pada bulan Maret 2020 dan akan menggantikan B61.

Sejumlah analis militer berpendapat, B61-12 memiliki keunggulan dalam hal akurasi. Senjata itu juga bisa disetel pada kekuatan yang bervariasi, untuk mengurangi risiko kerusakan dan potensi korban jiwa di kalangan sipil. 

Daya ledak bisa disesuaikan, dari setara kekuatan 300 ton hingga 50.000 ton TNT. Sebagai perbandingan, bom yang menghancurkan Hiroshima, Jepang di penghujung Perang Dunia II berkekuatan 15 kiloton atau 15.000 TNT. 
3.  Pojok

Kutipan pernyataan singkat narasumber atau peristiwa  yang di anggap menarik atau kontroversial untuk kemudian dikomentari pihak redaksi dengan kata atau kalimat yang ‘mengusik’. Menggelitik,dan reflektif. Di sajikan dalam kalimat-kalimat bernada sinis dan menarik.



Contoh Pojok :
 "NSC mengecam Korea Utara yang telah melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB dengan meluncurkan rudal balistik, meski sebelumnya telah menerima peringatan keras (untuk tidak melakukannya)," kata Yoon dalam sebuah konferensi pers.

Dikenal dengan berbagai macam drama romantis yang di gilai dunia, tenyata negara ini juga sangat romantis dalam menjaga dan membela bangsanya.

 "Bicara bukan jawabannya!" itu yang diungkapkan Presiden Donald Trump dalam akun Twitternya @realDonaldTrump pada Rabu 30 Agustus 2017.
Penyelesaian masalah dengan musyawarah dan pemufakatan nampaknya tak berlaku terhadap hubungan antara Amerika Serikat dengan Korea Utara.



4 Tajuk Rencana

Opini berisi pendapat dan sikap resmi media sebagai instruksi penerbitan terhadap persoalan aktual,fenomenal, dan atau kontroversial yang berkembang dalam masyarakat. Ditulis pihal redaksi, diasumsikan mewakili sekaligus mencerminkan pendapat dan sikap resmi media pers bersangkutan secara keseluruhan sebagai suatu lembaga penerbitan media .


Korea Utara Tembakkan Rudal hingga Melintasi Jepang
Jarak rudal yang ditembakkan Korea Utara

Korea Utara kembali berulah. Selasa (29/8) pagi tadi, negara komunis yang dipimpin oleh Kim Jong Un itu baru saja menembakkan rudal hingga melewati wilayah Jepang. Rudal tersebut jatuh di perairan Pasifik di utara Hokkaido, Jepang.
Rudal yang ditembakkan di atas kepala Jepang itu telah menaikkan kembali ketegangan di wilayah Semenanjung Korea.

Dikutip dari Redaksi, terakhir kali kejadian rudal Korea Utara lewat di atas kepala Jepang adalah pada tahun 2009. Saat itu Amerika Serikat (AS), Jepang, dan Korea Selatan menganggap peluncuran rudal tersebut merupakan uji coba rudal balistik. Namun Korea Utara mengatakan itu hanyalah sebuah roket yang membawa satelit komunikasi ke orbit.
Rudal terbaru yang diluncurkan dari wilayah Sunan dekat ibukota Korea Utara Pyongyang tepat sebelum pukul 6 pagi tadi itu, terbang sejauh 2.700 kilometer dan mencapai ketinggian sekitar 550 kilometer.Rudal Korea Utara itu jatuh ke laut berjarak 1.180 kilometer di sebelah timur Tanjung Erimo di Hokkaido.Rudal yang ditembakkan tersebut merupakan rudal Hwasong-12 yang dikembangkan oleh Korea Utara baru-baru ini ketika pasukan AS dan Korea Selatan melakukan latihan militer tahunan di semenanjung Korea. Korea Utara merasa sangat keberatan dengan latihan militer tersebut.

Awal Agustus ini, Korea Utara sempat mengancam akan menembakkan rudal ke Guam, daerah otonomi AS di wilayah Pasifik, setelah Presiden AS Donald Trump memperingatkan Pyongyang akan menghadapi "api dan kemarahan" jika mengancam Amerika Serikat.

Korea Utara telah melakukan puluhan kali uji coba rudal balistik di bawah kepemimpinan Kim Jong-Un dan yang paling baru adalah pada hari Sabtu (26/8). Namun begitu, kejadian Korea Utara menembakkan rudal yang melewati daratan Jepang adalah peristiwa yang jarang terjadi.

Comments

Popular posts from this blog

ANALISA FEATURE KIAT: HOW-TO-DO-IT

Bye Bye Sedotan Plastik !

Step by Step Rekayasa Bentuk Buah yuk !!